Las asitelin..
Las asetilin
Presentation Transcript
- 1. LAS KARBIT
Ahmad Faozi
Teknik Otomotif
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2013
- 2. LAS
A. Apa mengelas itu ?
mengelas adalah salah satu cara
menyambungkan dua buah logam dengan
cara menggunakan panas.
1. Jika bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga
keduanya mencair satu sama lain, disebut las cair.
2. Kalau hanya bahan pengisi (kawat) saja yang
mencairkan,
sedangkan
bahan
dasarnya
dipanaskan sampai suhu cair bahan pengisi
tersebut, disebut proses las patri.
- 3. 3. Pada proses las tempa, kedua benda yang akan
disambung dipanaskan sampai keadaan pijar,
kemudian kepada keduanya diberikan tekanan
supaya dapat bersambung.
4. Apabila penyambungannya menggunakan busur
listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan
permukaan benda kerja, disebut proses las busur
listrik.
- 4. 5. Proses las titik, las tekan, atau las rol dilakukan
diantara tahanan listrik yang terjadi antara dua
bahan yang akan disambung.
6. Nyala api gas adalah nyala api yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen. Gas
ini adalah gas karbit atau asetilin. Pengelasan
dengan gas ini adalah proses las asetilin.
- 5. B. Pengertian Las Gas
Las gas adalah suatu cara pengelasan yang
menggunakan panas dari nyala api, hasil
pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen.
- 6. C. Bahan Bakar Gas
Bahan gas yang biasa digunakan pada pengelasan
gas ialah asetilin, hidrogen dan gas mapp
(stabilized methyla cetylene propadiene), ialah gas
asetilin yang telah distabilkan.
Dari bermacam-macam bahan bakar diatas, maka
asetilin adalah yang paling banyak dipergunakan,
karena;
1.Asetilin dapat mudah dibuat melalui generator
asetilin
2.Asetilin dengan oksigen menghasilkan suhu nyala api
paling tinggi dibandingkan nyala api oksigen dengan
bahan bakar lain.
- 7. D. Oksigen (O₂) atau Zat Asam
Oksigen atau zat asam adalah gas yang sangat
penting dan merupakan salah satu syarat terjadinya
pembakaran.
Oksigen lebih berat dari udara, tidak berbau dan tidak
berwarna. Oksigen dapat disimpan dengan aman
didalam silinder sampai tekanan ± 150 bar(kg/cm²).
- 8. LAS ASETILIN
Las asetilin adalah las yang pengerjaannya
dilakukan melalui proses pemanasan dengan
busur api yang didapat dari pembakaran gas
asetilin dan gas oksigen.
Peralatan las asetilin terdiri dari;
1.Alat pembangkit asetilin atau generator asetilin
2.Silinder, terdiri dari;
a.Asetilin yaitu bila tanpa generator
b.Oksigen
- 9. 3. Pengatur tekanan kerja atau regulator las, terdiri
dari;
a.
b.
Asetilin
Oksigen
4. Pembakar las
5. Slang las, terdiri dari;
a. Asetilin
b. Oksigen
6. Kaca mata las
7. Korek api las
- 10. 8. Alat-alat bantu lain, seperti;
a. Alat-alat gambar, ukur, mistar baja, siku, siku busur,
penggores, dan sikat kawat naja.
b. Untuk mengerjakan kampuh; kikir, pahat, gergaji, gerinda,
palu, landasan (anvil), dan ragum.
c. Macam-macam penjepit; c-clamp, tang kombinasi, dan
sebagainnya.
d. Alat-alat keamanan; kaca mata pengaman, sarung tangan,
pakaian kerja, dan alat pemadam api.
- 11. MENGATUR BUSUR API
a. Sediakan alat perlengkapan untuk pekerjaan las
b. Buka keran pengatur gas asetilin dan nyalakan
dengan korek api las gas asetilin yang keluar dari
pembakar. Perhatikan warna busur apinya.
c. Buka keran oksigen perlahan-lahan, dan atur
warna busur api kuning hingga berwarna putih
kebiru-biruan. Perhatikan pula tiga warna busur
api yang berlainan.
d. Cobalah bergantian mengatur keran oksigen dan
gas asetilin. Perhatikan perbedaan warna busur
api itu.
- 12. A. Busur api pemotong
Kita mengenal macam-macam busur
api, yaitu:
1.Busur api netral
2.Busur api karburasi
3.Busur api oksidasi
- 13. B. Daftar hubungan bahan dasar proses
las dan nyala api
Bahan yang akan dilas
Proses las
Nyala api las
BESI
Besi tempa
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Besi galvanis
Netral
Las patri
Besi karbon rendah
Las cair
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
- 14. Bahan yang akan dilas
Proses las
Nyala api las
BAJA KARBON
Baja karbon rendah atau
Las cair
Netral
Baja lunak (sampai 0,30%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja karbon sedang
Las cair
Sedikit karburasi
(0,30% - 0,50%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja karbon tinggi
Las cair
Sedikit karburasi
(0,50% - 0,90%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja perkakas
Las cair
Sedikit karburasi
(0,50% - 1,5%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
BAJA TUANG
Baja tuang dgan 0,25%C
Paduan rendah
- 15. NYALA BALIK DAN NYALA LETUP
A. Nyala Balik
Nyala api yang kembali ke dalam pembakaran
atau pembakaran gas terjadi di dalam pembakar
disebut nyala balik. Ini akan terjadi apabila
oksigen dan asetilin berada dalam satu tempat
atau satu saluran, dimana keduanya dapat
bercampur.
- 16. Untuk menghindari terjadinya nyala balik ini, maka
antara slang dan pembakar haruslah dipasang katup
anti nyala balik.
Penyebab terjadinya nyala balik, karena:
1.Tekanan kerja salah, tidak sesuai dengan ukuran mulut
pembakar yang digunakan;
2.Mulut pembakar, injektor atau pencampur longgar atau lepas
sama sekali;
3.Slang las terkikir atau terputar, sehingga aliran gas terganggu;
4.Pembakar las kotor atau berminyak.
- 17. B. Nyala letup
Sebab-sebabnya ialah:
1.Tekanan kerja asetilin terlalu kecil, tidak sesuai dengan
mulut pembakar yang digunakan;
2.Ujung pembakar terlalu panas, karena terlalu lama dipakai.
Juga karena terlalu dekat pada kawat las;
3.Mulut pembakar tersumbat oleh kotoran yang membara di
dalam lubang mulut pembakar.
Cara mengatasinya:
a.Naikkan tekanan kerja;
b.Dinginkan mulut pembakar;
c.Bersihkan mulut pembakar.
- 18. 1.
Alat pembangkit asetilin atau generator
asetilin
a. Gas asetilin dibuat dengan jalan mencampur
karbit (calsium carbida) dengan air. Prosesnya
secara kimia adalah sebagai berikut:
CaCo₂ + 2H₂O C₂H₂ + Ca (OH)₂ + Kalor
b. Kalor yang terjadi pada penguraian 1kg karbit
dapat memanaskan 5kg air dari 0°C sampai 95°C.
Jadi air didalam generator berfungsi juga sebagai
pendingin.
- 19. c. Keamanan sebelum generator asetilin harus dijaga,
yaitu;
Selama dalam pemakaian suhu air tidak boleh lebih dari 60°C.
Suhu gas asetilin yang terjadi, tidak boleh mencapai 100°C.
- 20. 1.1 Bagian-bagian
asetilin
adalah;
a.
b.
c.
d.
e.
f.
utama
sebuah
generator
Ruang karbit dan kapur gas atau retor
Ruang air
Ruang gas asetilin
Kunci air atau katup air
Alat pembersih atau penyaring gas
Manometer (biasanya hanya pada generator
tekanan tinggi)
g. Alat pengaman, bila terjadi tekanan gas melebihi
tekanan yang diizinkan.
- 21. 1.2 Macam – macam generator asetilin
Menurut pencampuran air dengan karbit;
a.Sistem lempar atau sistem celup; karbit dilempar atau
dicelup ke dalam air,
b.Sistem tetes; air menetes di karbit.
Menurut tekanannya;
a.Generator asetilin tekanan rendah dengan tekanan
sampai 0,03 kg/cm²;
b.Tekanan sedang dengan tekanan dari 0,03 – 0,2 kg/cm²;
c.Tekanan tinggi, dengan tekanan dari 0,2 – 1,1 kg/cm².
- 22. 1.3 Prinsip kerja generator
Sistem lempar atau celup:
a.Karbit dijatuhkan kedalam air, berlangsunglah pembuatan
asetilin
b.Gas asetilin yang terjadi naik dan berkumpul dalam ruangan
gas
c.Dari ruang gas asetilin masuk ke kunci air, siap untuk
dipergunakan.
- 23. Sistem tetes:
a.Air menetes ke atas permukaan butir – butir karbit yang
ditempatkan pada laci di dalam retor,
b.Gas yang terjadi naik dan masuk ke ruang gas,
c.Dari ruang gas dengan melalui pembersih masuk ke kunci air.
- 24. 2. Silinder Gas
a. Botol gas oksigen
Gas oksigen disimpan dalam sebuah botol dengan
tekanan penuh sampai ± 151 bar (kg/cm²). Botol gas
tersebut berukuran tinggi 1295 mm dan garis tengah 228
mm. Diatas botol dipasang sebuah keran, yang
didalamnya terdapat sumbat pengaman.
Sumbat ini berfungsi apabila tekanan dalam botol
naik karena pengaruh panas dari luar, maka sumbat akan
pecah dan kelebihan tekanan akan keluar. Botol dibuat
dari baja dan dapat diisi gas sebanyak 74,5 m³ dengan
kadar oksigen murni 99,5%.
- 25. b. Botol gas asetilin
Gas asetilin ini disimpan dalam tabung silinder berisi 90
sampai 270 liter gas asetilin. Gas asetilin ini tidak
berwarna, dapat terbakar dan berbau merangsang. Gas ini
terdiri dari karbon dan hidrogen. Simbol kimianya adalah
C₂H₂.
Gas asetilin dapat terbakar bila bersenyawa dengan
oksigen. Tekanan udara gas asetilin tidak diperbolehkan
lebih dari 1 atmosfer, sebab tekanan yang melebihi batas
ketentuan dapat menimbulkan ledakan.
- 26. 3. Pengatur tekanan
Kegunaan pengatur tekanan adalah untuk
mengatur agar tekanan kerja gas tetap, walaupun
tekanan dan isi gas dalam silinder sudah berkurang.
Pada alat pengantar tekanan terdapat dua buah
meter pejuk tekanan, yaitu:
a.Menunjukkan tekanan gas di dalam botol
b.Menunjukkan tekanan kerja
- 27. 3.1 Cara mengatur tekanan kerja
Yang dimaksud dengan tekanan kerja ialah tekanan
gas yang dibutuhkan pada waktu melakukan
pekerjaan las. Caranya :
a.Buka keran pada pembakar sampai gas keluar
b.Putar keran pengatur sehingga meter tekanan kerja
menunjukkan tekanan yang diperlukan
c.Tekanan kerja gas diatur dengan keran pembakar
dalam keadaan terbuka, sebab bila tekanan kerja
diatur ketika keran pembakar tertutup, maka pada
saatnya mulai melakukan pekerjaan pengelasan,
tekanan gas kerja akan turun, sehingga tekanan gas
kerja harus diatur kembali.
- 28. 4. Pembakar Las
Pembakar pada las asetilin adalah alat
untuk menyatukan dan mencampur gas asam dan
gas asetilin yang jumlah isinya hampir sama,
kemudian dibakar pada ujung pembakar.
Pembakar mempunyai dua buah selang, yaitu:
a.Untuk oksigen, dengan warna hitam, hijau atau biru
b.Untuk gas asetilin dengan warna merah
- 29. 4.1 Pembakar pemotong (Cutting torch)
Pembakar untuk memotong bentuknya serupa
dengan pembakar untuk mengelas biasa, tetapi pada
pembakar pemotong terdapat pipa ketiga untuk saluran
gas oksigen dan mempunyai ujung pembakar yang berbeda
dari ujung pembakar untuk mengelas biasa. Perbandingan
gas oksigen dengan gas asetilin pada pemotongan dengan
perbandingan tertentu, dan ini dapat diatur, yaitu untuk
pembakaran pendahuluan maupun untuk keperluan
memotong logam.
- 30. 4.2 Ujung pemotong
Ujung pemotong dipasang pada kepala
pemotong dengan mur. Pada ujung pemotong ini
terdapat sebuah lubang untuk penyaluran gas
oksigen pemotong. Lubang ini dikelilingi beberapa
lubang kecil untuk pemanasan pendahuluan.
- 31. 5. Slang Las
Slang las untuk asetilin dibuat khusus. Slang harus
tahan tekanan tinggi dan mudah dibengkokkan.
Warna slang oksigen adalah hitam, hijau atau biru,
sedangkan untuk gas asetilin berwarna merah.
Pada ujung slang oksigen dan gas asetilin terdapat
mur penguat dengan ulir kanan oksigen dan ulir kiri
gas asetilin.
- 32. 6. Kaca Mata Las
Kaca mata las atau kaca mata pengaman
diperlukan untuk melindungi mata dari cahaya
unlta violet logam cair dan bunga api. Lenca
kacamata tidak boleh terlalu gelap, karena tidak
dapat melihat benda kerja dengan jelas, tetapi juga
tidak boleh terlalu terang, sebab akan menyilaukan.
- 33. 7. Korek Api
Gunanya untuk menyalakan gas pada ujung
pembakar waktu mulai mengelas. Korek api las
tidak dapat untuk menyalakan rokok, atau untuk
korek api dapur.
- 34. 1. Busur api netral
Busur api netral adalah untuk pekerjaan
memotong baja. Busur api merupakan hasil
pembakaran oksigen dan gas asetilin dengan
perbandingan kurang-lebih 1 : 1, yaitu satu bagian
isi gas oksigen terhadap satu bagian isi gas asetilin.
Busur api netral berwarna biru dan merupakan inti
nyala api yang keluar dari ujung pembakar.
- 35. 2. Busur api karburasi
Ini terjadi apabila gas asetilin yang terbakar
perbandingannya lebih banyak dari gas oksigen. Maka
disini akan terlihat tiga warna busur api. Kelebihan gas
asetilin menyebabkan terlihat nyala api yang berwarna
putih disekitar inti busur api, sebagai akibat terbakarnya
zat karbon. Sedangkan inti nyala api berwarna seperti
pada busur api netral. Busur api karburasi adalah untuk
pekerjaan memotong besi tuang.
- 36. 3. Busur api oksidasi
Busur api ini dipergunakan untuk
memotong baja pekerjaan berat yang biasanya
dilakukan pada mesin pemotong. Ini terjadi bila
perbandingan oksigen lebih banyak daripada gas
asetilin.
Nyala api pada busur api oksidasi lebih
pendek dan lebih tinggi dari kedua busur api di
atas tadi, karena gas yang terbakar tidak
memerlukan oksigen dan udara luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar